Lahat, beritapemberantaskorupsi.com , Irigasi adalah sistem pengairan ke lahan budidaya.
Sistem pengairan sangat banyak jenisnya, Penerapan irigasi harus sesuai dengan kebutuhan agar efektif dan efisien.
Irigasi atau pengairan menjadi hal penting dalam pertanian.
Tanpa adanya pengairan yang baik maka tanaman tidak bisa tumbuh dengan maksimal.
Hal tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap hasil panen nantinya.
Pembangunannya harus sesuai standar yang sudah ditentukan, material yang digunakan Split, pasir bersih,dan semen,jarak besinya juga harus sesuai SPEK pembangunan irigasi,ketebalan dinding dan lantai harus sesuai SPEK pembangunan irigasi,pengadukan juga harus menggunakan mesin molen biar adukan coran tercampur dengan rata agar menghasilkan coran yang bermutuh ,berkwalitas supaya irigasi bisa bermanfaat untuk semua msyarakat dalam jangka waktu lama.
pembangunan Siring Irigasi diDesa Jati Dusun I Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan
Bersumber Dari Dana APBD TA 2024.
diduga dikerjakan asal-asalan terkesan asal jadi saja,diduga material yang digunakan tidak sesuai SPEK Pembanguan Irigasi menggunakan Pasir,batu,bercampur tanah Kotor(SIRTU NA),diduga ketebalan lantai dan dinding tidak sesuai SPEK pembangunan irigasi,diduga jarak besi tidak sesuai SPEK pembangunan Irigasi berpariasi dari 25 cm sampai 40 cm ,diduga pengadukan coran tidak menggunakan mesin molen diaduk secara manual menggunakan tenaga manusia
Hal ini terungkap saat awak media Online ini investigasi turun langsung kelapangan menindak lanjuti laporan dari beberapa masyarakat.
salah satu warga Desa Jati Dusun I Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang mengaku bernama Bernad 06-10-2024 mengatakan , pembangunan Irigasi sawah tidak akan bertahan lama karena pembangunan terlihat asal-asan seperti asal jadi saja,materialnyapun yang mereka gunakan pasir,batu bercampur tanah kotor,seharusnya mereka menggunakan Seplit,pasir bersih,dan semen.
Jarak besinya saya lihat terlalu jarang-jarang,untuk ketebalan lantai dan dinding sangat tipis jauh dari standar pembangunan irigasi.
Padahal uang yang dibangunkan itu bersumber dari rakyat tapi mereka tidak memikirkan kwalitas dan ketahanan bagunan agar rakyat bisa menikmati dengan jangka waktu lama,”jelasnya”
hal yang sama dikatakan warga Desa jati Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan mengaku bernama Jhonson 20-10-2024 mengakatakan,
Saya lihat pembangunan Irigasi disamping persawahan diDesa Kami terkesan proyek asal jadi saja,untuk materialnya tidak layak gunakan untuk pengecoran,kalau untuk pengecoran seharusnya menggunakan pasir bersih,split,smen, dan sistem pengadukannya harus menggunakan mesin molen agar adukan tercampur rata dan mengahsilkan beton yang berkwalitas bagus.
Jarak besinya sangat jarang jauh dari standar,ketebalan lantai dan dinding tidak sesuai SPEK pembanguan irigasi,untuk kebalan dinding dipalsukan dibuat tebal diatas padahal bawahnya tipis.
Kalau menurut pengamatan saya tidak akan bertahan lama dan baru beberapa pekan sudah ada yang roboh.
Saya sedikit banyak mengerti dan paham pembangunan irigasi karena saya pernah ikut bekerja dalam pembangunan irigasi dan Profesi saya bekerja Buruh harian lepas bangunan,”ungkapnya”
“SAMPAI BERITA INI DITERBITKAN DINAS TERKAIT BELUM BISA DIKOMFIRMASI”
“BERSAMBUNG KEEDISI SELANJUTNYA”
HERI AS & NITA YUPIKA
(TEAM PEMBURU KORUPTOR)