PURWAKARTA, (BPK).- Oknum pejabat Dinas Kesehatan Purwakarta diduga “maling uang rakyat” dengan mengeluarkan anggaran yang tidak wajar dengan menyimpangkan dana pembelian aset barang.
Pada LHP BPK tahun 2022 dijelaskan, penganggaran belanja modal alat kesehatan lainnya dialokasikan
untuk pengadaan barang habis pakai sebesar Rp8.892.248.867,00 pada Dinas Kesehatan.
Dinas Kesehatan pada TA 2022 menganggarkan Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp27.925.851.707,00 dengan realisasi sebesar Rp24.541.677.946,
atau 87,88% dari anggaran.
Dari jumlah tersebut, di antaranya dialokasikan untuk pengadaan barang habis pakai yang diserahkan kepada 20 Puskesmas dan Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Atas transaksi belanja tersebut, Aset Tetap Peralatan dan Mesin telah dikoreksi keluar sebesar Rp8.892.248.867,00 dari angka Rp 10.133.803. 893,00.
Menanggapi adanya temuan dalam LHP BPK dan LRA APBD Kabupaten Purwakarta tahun 2022, khususnya pada Dinas Kesehatan yang dianggap tidak wajar serta salah sasaran pengalokasiannya.
Pengamat Kebijakan Publik Purwakarta, Agus Yasin mengatakan, hal itu merupakan bentuk dari penyimpangan dari seharusnya, atau penyimpangan dari yang telah ditetapkan.
“Konsekuensinya, salah sasaran pengalokasian anggaran pada Dinas Kesehatan tersebut. Secara konjungsi kasual bisa berdampak pada proses hukum,” katanya.
Karena dimungkinkan dari penyimpangan tersebut, ada dugaan yang mengarah pada penyalah gunaan wewenang. Sesuai asas asas umum tata kelola penganggaran yang baik.
Saling lempar seperti pengecut
Sementara itu, pejabat tinggi Dinas Kesehatan saling melempar saat dimintai keterangan terkait temuan LHP BPK ini.
Pada hari Selasa (7/11/2023) wartawan beritapemberantaskorupsi.com meminta Sekdis Dinkes Elitasari Kusuma Wardani menjembatani bertemu Kadis Dinkes Deni Darmawan yang sulit ditemui.
“Kata Pak Kadis, hari Senin (13/11/2023) pa,” ujarnya.
Setelah sekian hari menunggu, saat dikonfirmasi Kadis Dinkes Deni Darmawan malah melempar ke Sekdis Elita dan Kabid.
“Pagi om irfan, mangga tegangan bu sekdis sama temen2 kabid. Abdi nuju kegiatan di provinsi hapunten (Pagi om Irfan, silahkan temui ibu Sekdis dan teman-teman Kabid. Saya lagi ada kegiatan di provinsi. Maaf,” kata Deni Darmawan.
Ketika di share chat WhatsApp kadis tersebut, Sekdis Elita diam seribu bahasa dengan memberi jawaban apapun. (Vans)