PURWAKARTA, (BPK).- Wanita berinisial LH akan melaporkan Camat Wanayasa, Diaudin ke Polres Purwakarta.
Pelaporan yang dilakukan LH terkait uang titipan sementara sebesar Rp 112 juta yang belum dikembalikan selama 7 tahun.
Pada tanggal 10 November 2022, Camat Wanayasa yang saat itu masih bertugas di Kiarapedes sudah membuat surat pernyataan akan menyicil uang titipan sementara tersebut.
Akan tetapi, Diaudin selalu mangkir dari waktu yang disepakati. Hal tersebut yang membuat LH merasa dipermainkan oleh sosok pemimpin kecamatan Wanayasa itu.
Hal tersebut diungkapkan LH, Jumat (22/9/2023). Menurutnya, kesabaran dirinya sudah habis, karena selalu dipermainkan Diaudin.
“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membuat laporan pengaduan dan saya akan membuka laporkan Minggu depan,” kata LH.
Pemimpin yang tidak komitmen
Sangat disayangkan attitude (sikap) seorang pejabat kecamatan yang tidak komitmen dengan janji untuk membayar uang titipan sementara yang disepakati dalam surat perjanjian.
Dia adalah Diaudin. Seorang pemimpin yang kini menjabat posisi sebagai Camat Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta.
Sebab, sebagai pejabat kecamatan, Diaudin sulit membayar uang titipan sementara. Uang sebesar 112 juta dari tahun 2017, sampai saat ini belum dilunasi.
Berapa kali surat kesepakatan bersama diingkari. Terakhir, korban berinisial LH kembali membuat surat kesepakatan bersama dengan Diaudin yang saat itu menjabat sebagai Camat Kiarapedes, Dialudin, Kamis (10/11/2022). Untuk meringankan beban Dialudin, LH hanya meminta Camat ini menyicil uangnya Rp 5 juta mulai akhir bulan November 2022.
Namun, sampai saat ini sang pemimpin kecamatan ini tidak mampu menjaga komitmennya. Apalagi komitmen untuk masyarakatnya, patut dipertanyakan.
Menanggapi hal tersebut, Camat Wanayasa Diaudin mengaku akan menyelesaikannya.
“Saya sedang berusaha mencari uangnya,” katanya.
Ketika ditanya kapan uangnya dikembalikan, Diaudin hanya diam dan tidak membalas pesan WhatsApp-nya (Vans)
