DEPOK, (BPK).- Beredar informasi di kalangan masyarakat nanggeleng desa depok Darangdan, Hamdani kades depok terpilih yang dikenal Arogan mendatangi lokasi proyek kereta cepat di Kp Curug rt 01 Desa Depok, bersama beberapa anggota BPD dan ketua BPD serta Ketua Karang taruna.
Tidak diketahui pasti maksud kedatangan nya namun di sekitar pos keamanan proyek Hamdani langsung mengeluarkan kata kasar.
Mendengar perkataan kasar tsb sontak saja seorang pengamanan dr BRIMOB yang ditempat kan disana meradang dengan langsung mempertanyakan apa maksud perkataan sang Kades. ” Apa maksud perkataan anda , anda seorang kades tidak memberi contoh yang baik seperti itu , mau anda apa”. Balas tim pengaman tsb.
Mendengar hal tersebut Hamdani langsung seketika CIUT tak melanjutkan aksi AROGANSI nya.
Usut punya usut ternyata kedatangannya ke lokasi proyek tersebut bukan tanpa sebab, karena sebelumnya pada hari rabu tanggal 3 agustus 2022 beliau mengundang subcon-subcon yang ada di wilayah itu untuk datang ke Desa dalam rangka permintaan partisipasi dari pihak desa terkait kebutuhan dana untuk PHBN atau dana agustusan.
Hal tersebut dibenarkan salah satu perwakilan subcon yang pada saat itu datang ke Desa mewakili perusahaan nya, Di desa saat itu ada hadir juga Ujang Rosadi yg merupakan anggota DPRD purwakarta, saya sendiri tidak tahu kapasitas dia apa di sana, namun dia berperan sebagai pembicara di sana membahas masalah permintaan dana sebesar satu juta untuk setiap subcon, sempat mucuL juga perkata’an ” jika permintaan desa tidak di penuhi maka akan melakukan aksi menutup proyek”.
Saat d konfirmasi di rumah nya ketua RT 01 Edi Junaedi membenarkan hal peristiwa tersebut sebab dia pun merupakan salah satu yg menghadiri undangan di desa waktu itu.
desa memberikan undangan proposaL dan kwtansi dengan nominaL uang yang sudah di tentukan yaitu 1 jt Rupiah, ditanya terkait sikap AROGANSI kades, Edi menjelaskan”sebagai pribadi saya sangat menyesal kan hal tersebut, karena menurut pendapat saya salah besar jika cara nya seperti itu “.
begitu puLa saLah satu anggota BPD engkos kosasih, mengatakan setiap mandor di mintai partisipasi sebesar 1 jt rupiah.
Di tempat lain Asep” saLah satu anggota pengamanan proyek menjelaskan sebenarnya saya tidak bermaksud kasar namun ucapan kata2 kasar Kades Hamdani waktu itu kata-kata yang di ucapkan nya sangat tidak pantas sehingga secara spontan saya meresponnya dan untungnya dia(Kades) tidak melawan, saya khawatir aja hal itu bisa memancing keributan antar warga di sana.
Sampai berita ini di tulis kades hamdani belum bisa di konfirmasi. (Man’s)