PEMERINTAH Daerah Kabupaten Purwakarta sejak beberapa bulan terakhir ini mengambil inisiatif agar tempat-tempat atau destinasi bisa dibuka disaat pandemi ini. Hal ini juga untuk mendorong pemulihan ekonomi masyarakat melalui pariwisata dan UMKM yang menyertainya.
“Tapi, catatannya menerapkan protokol kesehatan. Semua penyelenggara wisata di tempatnya masing-masing mesti menyiapkan sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan,” kata Bupati Purwakarta saat kunjungan di Gunung Parang, Kecamatan Tegalwaru, Rabu (11/11/2020).
Menurutnya, infrastuktur terutama akses jalan menuju Gunung Parang juga akan diperbaiki sebagai penunjang perkembangan wisata alam ini. “Ini merupakan destinasi unggulan di Purwakarta. Hal-hal lain tentu saja kita akan dorong supaya wisata ini berkembang,” kata dia.
Bupati Purwakarta Ambu Anne bersama rombongan juga naik ke kaki Gunung Parang sampai ke terminal untuk para pendaki memulai naik ke Gunung Parang. “Ini luar biasa tadi saya ada beberapa orang yang ikut naik ke atas mencoba setengah pendakian gunung parang,” ujar Ambu Anne.
Tak hanya itu Ambu Anne juga bersilaturahmi bersama perwakilan masyarakat di tiga desa, yaitu Desa Pasanggrahan, Sukamulya dan Desa Cisarua. “Terimakasih kepada seluruh jajaran yang telah membatu pada kegiatan hari ini,” ucap dia.
Hasil dari kerja keras jajaran Pemkab Purwakarta dalam pengembangan pariwisata dan UMKM mendapatkan apresiasi dan penghargaan Natamukti untuk yang ke-3 kalinya secara berturut-turut dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) RI yang bekerjasama dengan Internasional Council for Small Business (ICSB). Penghargaan diberikan pada bulan September lalu.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika memberikan penghargaan Natamukti ini melalu Video Conference. Penyerahan penghargaan disaksikan Chairman ICSB Hermawan Kartajaya.
Menkop UKM, Teten Masduki mengatakan, tantangan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ditengah pandemi Covid-19 sangatlah berat, selama ini kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini konsisten dalam melakukan pengembangan UKM di wilayah tersebut.
“Ini merupakan ajang tahunan sebagai bentuk apresiasi dari kementerian kepada para kepala daerah yang selama ini dinilai konsisten mendorong perekonomian masyarakatnya melalui UKM. Potensi ekonomi UKM di Indonesia sangat besar. Saat ini UKM kita semua menghadapi masalah yang berat ditengah pandemi Covid-19,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Dalam ajang Natamukti 2020, ia menambahkan, ada sebanyak 37 kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih mendapat penghargaan. Untuk di Jawa Barat sendiri, ada 4 daerah yang diganjar penghargaan. Masing-masing, lanjut dia, Kabupaten Purwakarta, kemudian Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung dan Kota Cimahi. Adapun untuk Purwakarta sendiri, kata dia, merupakan penghargaan ketiga yang diraih selama dua tahun berturut-turut.
Penghargaan Natamukti 2020 sendiri dibagi kedalam tiga kategori. Yakni, kategori Natamukti, Natamukti Nindya dan Natamukti Ganapravara. Untuk Natamukti, itu merupakan penghargaan bagi kabupaten/kota yang dianggap berhasil mendorong peningkatan kualitas produk lokal UKM di tengah pandemi Covid-19.
“Untuk Natamukti Ganapravara, itu bagi daerah yang bisa mempertahankan peringkat Natamukti Nindya. Saya berharap para pelaku UKM bisa survive dan bertahan, untuk bisa berinovasi dan mengeluarkan inovasi agar keluar dari permasalahan ini. Pemerintah daerah juga didorong untuk membantu para pelaku usaha agar bisa bertahan ditengah pandemi,” jelasnya.
Dengan penghargaan tersebut, Bupati Purwakarta Ambu Anne merasa bangga. Kedepan, pihaknya menargetkan akan terus berupaya mendorong supaya sektor UMKM di wilayahnya terus berkembang. “Alhamdulillah, pemerintah kabupaten Purwakarta mendapatkan penghargaan Natamukti untuk yang ketiga kalinya. Penghargaan ini menjadi cambuk bagi pemerintah daerah untuk terus mendorong, memotivasi dan mengintervensi bagi kemajuan para pelaku UKM di Kabupaten Purwakarta,” ujar Ambu Anne.
Apalagi sejauh ini denyut perekonomian masyarakatnya melalui UMKM cenderung berkembang. Atas dasar itu, pihaknya pun optimistis sektor UMKM ini akan terus berkembang di masa mendatang. Imbas dari pandemi Covid-19 dirinya melihat masih banyaknya PR yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Mengingat, ketidak berimbangan pada pertumbuhan sektor pariwisata di wilayahnya yang juga mengalami penurunan.
“Banyak PR di masa Pandemi Covid-19 ini bagaimana kita tertekan, karena sebelumnya pemasaran produk-produk UKM berimbang dengan para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Purwakarta. Tetapi saat ini wisatawan yang datang ke Purwakarta berkurang, ini berdampak terhadap UMKM di Purwakarta,” Jelasnya.
Ia menargetkan, ditahun depan pemasaran produk-produk UMKM di Purwakarta akan kembali meningkat. “Insyaallah kita akan terus mendorong, saya berharap di tahun 2021 rating penjualan produk UMKM semakin meningkat lagi,” demikian Ambu Anne. (ADV)