PURWAKARTA, (BPK).- Pjs Kades Cibening, Deni Parliana mengakui dalam pemberian bansos terjadi lima double bansos di desanya.
Polemik double bansos ini terjadi tahap awal, namun setelah diperbaiki tidak ada lagi. Hal tersebut diungkapkan Pjs Lurah Cibening, Deni Parliana kepada insan media, Senin (9/11/2020).
Pertanyaan tersebut dilayangkan insan media, setelah mendapatkan informasi terjadinya double bansos, warga mapan yang mendapatkan bansos pemerintah provinsi, dan aparat desa dapat bansos.
“Memang benar jika ada lima double bansos dan pemilik material mendapatkan bansos. Semuanya terjadi dalam pembagian bansos tahap awal. Setelah kami benahi, tidak terjadi lagi di tahap kedua,” katanya.
Sementara itu, terkait aparat desa yang mendapatkan bantuan, Deni membantahnya. “Tidak benar itu. Sudah kami kroscek tidak ada pegawai desa yang mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Masker dipihak ketigakan
Sementara itu, pembelian masker covid 19 Desa Cibening diduga dipihak ketigakan. Padahal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah merilis Surat Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor S.2294/HM.01.03/VIII/2020 tentang Gerakan Setengah Miliar Masker untuk Desa Aman Covid–19. Dalam surat yang bersifat penting ini, ditujukan langsung dari Kemendes PDTT kepada Kepala Desa di seluruh Indonesia.
Menurut Kemendes PDTT, proyek masker paling tepat dilaksanakan oleh BUMDes, dipihakketigakan oleh BUMDes, agar ekonomi desa berkembang. BUMDes bisa mempekerjakan warga desa untuk membuat masker kain tersebut.
Tetapi yang terjadi di Desa Cibening, pekerjaan tersebut diberikan ke Jon Kamal. “Saya lupa lagi nama CV nya. Jon Kamal juga mantan kades katanya. Kami memberikan dia pekerjaaan ini agar lebih mudah. Dalam hal ini, kami belanja tanpa ada perjanjian kontrak jadi tidak dipihakketigakan” katanya.
Deni menjelaskan, total anggaran yang dikeluarkan untuk pembuatan masker sebesar Rp 90 juta dan dananya diambil dari dana desa tahap II. “Dari sekitar 8 ribu warga hak pemilih, kami membuat 15 ribu masker. Pembayaran ke pemilik CV baru Rp 55 juta. Sisanya dari DD tahap III,” tuturnya. (Vans)