Muara Enim – Penyaluran bantuan pangan berupa beras 10 kg di Tahun 2024 ini,sudah diterima oleh sebagian masyarakat s/d tahap lima.
Bantuan tersebut dianggarkan dan disalurkan Pemerintah,melalui PT.POS INDONESIA dan disalurkan di desa guna untuk meringankan beban masyarakat.
Namun yang terjadi di desa Sukarami kecamatan Sungai rotan kabupaten Muara Enim Sum-Sel,terkesan belum meringankan beban sebagian dari masyarakat Keluarga Penerim manpaat (KPM) tersebut.
Pasalnya masyarakat desa Sukarami sudah dua tahap dengan terpaksa harus mengambil bantuan beras 10 kg tersebut ke kantor pos Gelumbang dengan jarak tempuh kurang lebih 22 kilo meter.
Permasalahannya,biaya dan resiko yang dihadapi masyarakat untuk datang ke kantor pos Gelumbang tersebut hampir tidak setimpal.
Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu warga Sukarami yang bernama Ali arwanto kepada media Pemberantasan Korupsi.
Ya sebelumnya kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah memprogramkan dan menyalurkan bantuan pangan tersebut.
Namun dalam hal ini kami mohon agar pemerintah desa turut aktif dan berpartisipasi memberdayakan dan meringankan beban kami dalam hal penyaluran bantuan pangan ini.Ucap Ali
Kemudian Ali melanjutkan : karna biaya kami datang ke POS Gelumbang memakan biaya hampir sama dengan harga membeli beras yang kami terima, minimal separoh harga dari satu karung kami harus mengeluarkan biaya.
Diambil salah diabaikan salah.
Pada tahap Empat tempo hari kami pernah tanya sama pihak POS kenapa penyalurannya harus ke Gelumbang.
Pihak POS menjawab : silakan tanya sendiri sama perangkat kamu karena kami sudah menghubungi mereka untuk disalurkan di desa tapi mereka menolak, ujarnya meniru ucapan pengawai pos.
Kami selaku warga memohon kepada pihak pemerintah desa yg berwenang tolong berdayakan lah kami sebagaimana mestinya. Karena kalau penyalurannya dilaksanakan di desa mungkin beban kami lebih ringan sebagaimana harapan pemerintah pusat.Tutup Ali
Pihak pemdes Sukarami waktu dikonfirmasi melalui via telpon /WA ke nomor 0823××××9752 belum dapat dihubungi, sampai berita ini ditayangkan masih conteng satu.artinya belum ada klarifikasi.
Narasumber : Ali
Pewarta : SARONI/red