BEKASI, (BPK).- ADA MALING BERTERIAK MALING BERTARING TAJAM . Pasalnya kasus penjarahan tanah kas desa .
Ratusan miliar kerugian negara dari penjarahan tanah TKD yang ada di sepuluh desa Kabupaten Bekasi Raib sampai sekarang, dengan dalih Ruislagh oleh Deploper PT GBB / PT HDP / INDO PARMA yang ternyata pengganti Ruislagh nya diduga tidak jelas , padahal waktu itu sekitar tahun 2012 kasus tersebut sudah dilaporkan kepada Kejaksaan Megri kabupaten Bekasi dan sampai sekarang ini kasus TKD tersebut sepertinya mati Suri. Sehingga tidak menimbulkan kepastian hukum diduga keras kasus TKD Dimakan Buaya lapar sehingga menjadi tandatanya di masyarakat terutama di desa Sriamor Kecamatan Tambun Utara, diduga kasus TKD tersebut disinyalir adanya keterlibatan kepala desa Sriamor yaitu Eman Slaiman, juga dari angota Dewan yaitu Warja Miharja dan Mantan Dewan dari Fraksi Golkar yaitu Muhtada Sobirin. Masyarakat Sriamor yang diwakili oleh Formasri ( Forum masyarakat Sriamor telah melaporkan ke KPK entah kenapa kasus TKD yang merugikan negara Puluhan miliar bahkan ratusan miliar kasus tersebut sampai sekarang sepertinya dipeti ES kan, dan kami sebagai masyarakat desa Sriamor kabupaten Bekasi, berharap kepada Mabes Polri untuk segera ( menangkap) memberantas Mafia tanah yang diduga melibatkan para pejabat serta Devloper di kabupaten Bekasi. ironisnya Pemkab kabupaten Bekasi tidak mengadakan perlawanan hukum diduga keras ada maling berteriak maling. (Red)