PURWAKARTA, (BPK).- Anggaran bantuan tidak terduga (BTT) Covid-19 “hilang” Rp 7 miliar, pejabat Dinas Sosial P3A saling lempar tanggung jawab. Diduga keras dana tersebut dibuat Bancakan gerombolan pejabat Bangsat Hal tersebut ketika awak media konfirmasi dibuat pingpong, sehingga dibuat berita apa adanya.
Ali Sopyan Devisi DPP Watch Relation of Corruption (WRC) Pengawas Aset Negara Republik Indonesia dengan tegas mengatakan, sudah waktunya wartawan media Berita Pemberantas Korupsi buka laporan pengaduan (LP).
“Jika memiliki data Akurat dan jangan pernah takut seorang wartawan jika sudah menguasai kasus tindak pidana korupsi,” tegas Ali Sopyan dengan nada lantang.
Sesuai data LHP BPK 2020, Pemerintah Kabupaten Purwakarta pada tahun 2020 menganggarkan belanja bantuan tidak terduga (BTT) Covid-19 sebesar Rp 38.380.421.500.00-.
Namun hanya terealisasi sebesar Rp 31.337.211.228.00- atau 81,65 persen dari anggaran tersebut.
Anggaran yang digunakan terdiri dari Rp 31.197.119.128.00 untuk BTT Covid 19 dan Rp 40.092.100.00- untuk pengembalian atas kelebihan retribusi ijin memperkerjakan tenaga asing (IMTA).
Wartawan media beritapemberantaskorupsi.com dijadikan bola pingpong untuk mendapatkan jawaban terkait penggunaan dana BTT Covid 19 Dinas Sosial tahun 2020.
Saat itu, media BPK mengkonfirmasi Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Rahayuwana Setiawan, Selasa (28/9/2021) dan yang bersangkutan melemparnya ke bidang lain.
“BTT itu bagian Sekdis. Silahkan tanyakan ke bu Sekdis,” katanya.
Ketika Sekdis Dinsos, Neneng mengaku dirinya tidak dilibatkan.
“Ini bidang limjamsos Pak Rahayu, ibu mah seketariat, gak di libatkan. Sekdis mah seketariatan membawahi kepegawaian, dan program perencanan,” katanya melalui pesan WhatsApp.
Kepala Dinas Sosial, Asep Surya Komara hanya mengatahui beberapa bansos.
“Tahun ini dari APBD BST untuk 15.000 Lansia @ Rp.600.000,- total Rp 9 M sudah dibagikan melalui BPR Raharja dan bantuan untuk 1.000 karyawan yang terkena PHK, masingmasing Rp 2 juta, total Rp 2 Miliar. Untuk detailnya silahkan tanyakan Kabid Rahayu. Saya lagi rapat di Bandung,” ujarnya. (Vans)