Purwakarta, BPK.com

Gibran resmi terpilih sebagai wakil presiden

Gibran Rakabuming Raka telah
resmi terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia di usia 37 tahun. Penetapan ini
diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam Rapat Pleno Terbuka yang
dilaksanakan pada 20 Maret 2024. Gibran terpilih sebagai bagian dari duetnya
dengan Prabowo Subianto, dengan perolehan suara mencapai 96.214.691 dalam
pemilihan presiden, menjadikannya sebagai wakil presiden termuda dalam sejarah
Indonesia.

Karir Politik Gibran

Gibran memulai karirnya sebagai
pengusaha katering sebelum terjun ke dunia politik. Ia awalnya memiliki bisnis
yang cukup sukses di Solo, namun pada 2020, ia mencalonkan diri sebagai Wali
Kota Solo dan berhasil memenangkan pemilihan tersebut. Sejak dilantik sebagai
wali kota, Gibran dikenal memiliki pendekatan yang modern dalam pengelolaan
kota, meskipun proses politik yang dilaluinya tidak lepas dari kontroversi.

Setelah menjabat sebagai Wali
Kota, Gibran memutuskan untuk meninggalkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) dan bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto untuk Pemilu 2024, yang
menjadi langkah besar dalam perjalanan politiknya. Keputusan ini mengejutkan
banyak pihak, mengingat latar belakang keluarga Gibran yang kuat di PDIP.

Pencapaian dan Kontroversi

Dalam Pemilihan Umum 2024,
Gibran berhasil meraih hampir 60% suara, menjadikannya sebagai sosok pemimpin
yang populer di kalangan masyarakat. Banyak yang menganggap kepemimpinannya di
Solo sebagai faktor utama kemenangan tersebut. Namun, pencapaian Gibran tidak
sepenuhnya luput dari sorotan. Beberapa pihak menilai bahwa proses pencalonan
Gibran melalui keputusan Mahkamah Konstitusi, yang memungkinkan orang di bawah
40 tahun untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden jika
pernah menjadi kepala daerah, adalah langkah yang kontroversial.

Beberapa pengamat politik
berpendapat bahwa ada kecurangan dalam proses pemilu dan penetapan Gibran
sebagai wakil presiden. Tak sedikit kritik yang mengemuka mengenai legitimasi
proses demokrasi yang dilalui oleh Gibran. Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk
memperbolehkan pencalonan tersebut dipandang sebagai langkah yang dapat merusak
kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemilihan di Indonesia.

Persepsi Masyarakat dan Ekspektasi

Gibran dianggap sebagai
pemimpin muda yang bisa membawa perubahan signifikan. Di Solo, ia dikenal mampu
melakukan pembangunan yang masif dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Banyak masyarakat berharap agar Gibran tidak melupakan kota asalnya setelah
menjabat sebagai wakil presiden. Mereka percaya Gibran akan terus mendukung
kemajuan Solo meskipun telah menempuh karir politik di tingkat nasional.

Namun, ada juga kekhawatiran
terkait pendekatan modern yang diterapkan Gibran dalam pemerintahan, yang
sering kali berbenturan dengan birokrasi tradisional yang ada di Indonesia. Hal
ini menciptakan ketegangan antara inovasi dan praktik lama yang masih
mendominasi banyak aspek pemerintahan.

Dengan pelantikan yang akan
segera dilakukan, masyarakat Indonesia menunggu langkah-langkah konkret dari
Gibran sebagai wakil presiden. Harapannya adalah agar Gibran mampu membawa
perubahan yang positif, tidak hanya untuk Solo, tetapi juga untuk kemajuan
bangsa secara keseluruhan.

Menurut Ali Sopyan, Pimpinan Umum Media Rajawali News Group ,6 Agustus
2024 Asal Purwakarta , mengatakan Gibran sangat populer di Solo.

“Warga Solo itu sebagian besar menengah ke bawah kalau dari segi
ekonomi,” Ungkap Ali Sopyan.

“Dan kita lihat sejauh ini pertumbuhan ekonomi Solo memang signifikan,
6% di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.”

Pembangunan di Kota Solo masif sekali di masa Pemerintahan Gibran, kata
dia.

“Tetapi kita lihat ada ketegangan antara Gibran yang cenderung
menggunakan pendekatan korporat dengan birokrasi di Kota Solo yang kita tahu
rata-rata di Indonesia itu cenderung senior dan mereka semua itu PNS (pegawai
negeri sipil),” kata Ali Sopyan kepada Awak
Media.

“Harapan kami, semoga Mas Gibran tidak melupakan Purwakarta dan tetap
mendukung kemajuan Kabupaten Purwakarta,” kata dia, seraya mengharapkan publik
tidak melihat ke belakang.

”Setelah pelantikan
menurut saya kita semua harus memberikan catatan kaki bahwa titik start-nya adalah
yang seperti ini,” pungkas Ali Sopyan.

Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your name here
Please enter your comment!