PURWAKARTA, (BPK).- Kepala Dinas Kesehatan, Deni Darmawan dinilai “mati suri” pada hari Sabtu (23/9/2023). Sebab, saat warga membutuhkan pertolongan, Kadis sulit berkomunikasi.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPP IWO Indonesia Ali Sopyan, Sabtu (23/9/2023). Menurutnya, Dinkes harus memprioritaskan penanggulangan warga yang sakit.

“Istri saya sakit repot dan butuh ambulance untuk dibawa ke RSUD Bayu Asih. Semua supir ambulance desa dan Puskesmas pada ga ada. Dan saya sebagai warga Purwakarta butuh bantuan kadis Deni untuk penanggulangan penyakit istri saya. Dari pagi sampai pukul 14.00 WIB, telepon saya tidak diangkat,” katanya.

Oleh karena itu, Ali Sopyan meminta Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan memutasi Kadisdinkes Deni Darmawan.

“Kadis jangan hanya pintar berbicara, tapi hatinya pun harus pintar memilih kepentingan untuk warga. Jangan bekerja untuk menjilat pimpinan terus. Rakyat pun harus diperhatikan,” katanya.

Supir ambulance bimtek

Sangat menyedihkan…    Saat warga sakit parah dan harus dirujuk ke RSUD Bayu Asih, tidak adapun supir ambulance desa dan Puskesmas yang bisa mengantarkan pasien.

Cucu Imas (47 tahun) warga Desa Cibodas, Sukatani, Purwakarta pada hari Sabtu (23/9/2023) tidak sadar diri dan dirawat di Puskesmas Sukatani.

Karena penyakitnya dinilai berat, Cucu dirujuk ke RSUD Bayu Asih. Dari pagi sampai siang, tidak ada satupun desa dan puskesmas yang dapat dimintai bantuan membawa pasien ke Bayu Asih.

Sebab, di waktu sama semua supir sedang mengikuti program Bimtek di Pemda. Yang menjadi masalah, semua desa dan puskesmas tidak memiliki supir cadangan.

Mungkin kedepan pihak desa dan puskesmas harus memiliki supir cadangan ambulance. Sehingga saat warga butuh pertolongan supir siap membantu.

Sampai berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kesehatan, Deni Darmwan sulit dihubungi. (Vans)

LEAVE A REPLY

Please enter your name here
Please enter your comment!