FPHI Korda Kab. Bekasi Berencana Datangi KPK untuk Dorong Pengusutan Kasus WC Sultan dan Meikarta
BEKASI – Berita Pemberantas Korupsi.com
Front Pembela Honorer (FPHI) Koordinator Daerah (Korda) Kab. Bekasi merilis pernyataan sikapnya atas kondisi Kabupaten Bekasi di Peringatan Sumpah Pemuda ke 93 dengan mendorong kepada lembaga anti rasuah untuk menuntaskan kasus-kasus yang menjadi perhatiannya selama ini.
Berikut pernyataan FPHI Korda Kabupaten Bekasi pada hari ini Kamis 28 Oktober 2028
SELAMATKAN KABUPATEN BEKASI
Sembilan puluh tiga tahun yang lalu tepat pada tanggal 28 Oktober 1928, adalah fakta sejarah telah mencatat dengan tinta emas, bahwa segala cara dan upaya para pemuda dan pemudi negeri ini bersepakat untuk bersatu padu meyatakan dengan ikrar yang kita kenal dengan ikrar sumpah pemuda dengan kesepakatan 3 poin.
Sumpah pemuda itulah cikal bakal terjadinya hari kemerdekaan Rebublik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Banyak makna yang tersirat dalam momentum Sumpah Pemuda saat itu, salah satunya adalah makna persatuan dan kesatuan yang terbangun. Dimana kala itu, bahwa sebelum tanggal 28 Oktober 1928 seluruh pemuda belum bersatu bahkan masih terkotak-kotak berdasarkan suku bangsa dan bahasa daerah masing-masing.
Jika kita kaitkan dengan situasi dan kondisi saat ini khusus untuk Kabupaten Bekasi, masih banyak di antara kita yang belum memiliki kesadaran untuk bersatu padu menjaga bumi Kabupaten Bekasi atau menyelamatkan Bekasi dari praktek kotor para penguasa.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Kabupaten Bekasi ini banyak terjadi carut merut pengelolaan keuangan daerah yang diduga diselewengkan oleh okmum.
Seharusnya mereka diamanahkan untuk mengelola segala potensi dan sumber keuangan daerah Kabupaten Bekasi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat Kabupaten Bekasi ini.
Kami dengan segala cara dan upaya akan terus berjuang menyelamatkan Kabupaten Bekasi demi terciptanya kemakmuran serta kesejahteraan bagi rakyat Bekasi.
Kami tidak akan berhenti selama kedzoliman serta praktek kotor masih terjadi di sini (bumi Bekasi) sebab para pendahulu kami berjuang merebut kemerdekaan dari penjajah hanya untuk kemaslahatan, kesejahteraan serta kemakmuran anak cucu atau rakyat Kabupaten Bekasi ini.
Hari ini Kamis, 28 Oktober 2021 kami putra dan putri Kabupaten Bekasi yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Indonesia Koordinator Kabupaten Bekasi (FPHI KORDA) melakukan perjuangan yang kesekian kalinya tanpa rasa ragu, tanpa rasa takut, tanpa rasa bimbang melangkah dengan penuh keyakinan untuk menegakan amar ma’ruf nahi munkar serta untuk menegakan kebenaran serta melawan kekuasan dzolim saat ini.
Kedatangan kami lusa ke gedung merah putih ( KPK RI ) dalam rangka meminta penegak hukum anti rasuah segera menindak dengan tegas para pelaku yang diduga korupsi kasus pembangunan WC sultan yang secara akal logika tidak bisa kami terima. Anggaran yang sangat fantastis dengan sebaran 488 unit di sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Bekasi.
Kami pun meminta KPK RI membuka kembali kasus korupsi Meikarta yang melibatkan para oknum pejabat yang sampai saat ini masih berkeliaran menghirup udara segar di Kabupaten Bekasi.
Mana moral mu hai okmun yang sudah nyata-nyata terlibat dalam kasus Meikarta yang lalu.
Kami geram dengan tingkah dan prilaku mu yang sok suci. Kami putra dan putri Kabupaten Bekasi akan terus mengawal semua proses hukum yang saat ini terus berjalan, kami pun meminta pihak KPK RI harus tegas menindak tanpa pandang bulu untuk segera menetapkan tersangka kasus korupsi pembangunan WC Sultan dan segera menggelar kembali kasus Meikarta.
Jika tidak. Kami akan melakukan aksi besar-besaran dengan melibatkan jumlah masa yang lebih dahyat.
Kami akan mengajak seluruh element masyarakat Kabupaten Bekasi untuk bersama-sama menyelamatkan kepentingan yang lebih besar yakni menjaga keutuhan Bangsa dan negara khususnya Kabupaten Bekasi.
Kami menginginkan Bekasi Baru, artinya Bekasi dengan pemimpin atau para birokratnya yang tidak terkontaminasi dengan dosa masalalu yang terlibat korupsi. Dengan semangat serta bergairah menuju kearah yang positif sehingga menyentuh rasa keadilan bagi seluruh rakyat Kabupaten Bekasi dimasa depan.
Kami meyakinin dengan adanya potong satu generasi atau cut out generation saat ini harus segera dilakukan di Kabupaten Bekasi ini, agar rakyat dapat mersakan keadilan dirumahnya sendiri, dengan semangat Bekasi Baru pula maka akan hadir sosok pemimpin atau birokrat yang memiliki rasa empati terhadap kesengsaraan serta kesulitan rakyatnya, bisa dipastikan pemimpin atau birokrat yang demikian akan memiliki semangat untuk mengayomi serta membimbing seluruh element masyarakatnya, bukan malah sebaliknya melakukan sikap arogan, sombomng bahkan mengintimidasi rakyat kecil seperti kami ini yang nyata-nyata kami telah bahkan sedang melakukan pengabdian terhadap Bekasi khususnya untuk mendidik dan mencerdaskan putra dan putri Bekasi sebagai Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK Non ASN).
Kami hanya meminta keadilan tidak meminta hal lain selain kesejahteraan dan keadilan khususnya kesejahteraan bagi hidup dan kehidupan kami untuk menfkahi keluarga di rumah.
Bekasi Bersih dalam pandangan kami adalah Bekasi yang para birokratnya terbebas dari cacat dimasa lalu, dengan bebas dari catatan atau track record bersih dari korupsi.
Pastihanya memiliki semangat anti korupsi para birokratnya, saat ini baru sebatas slogan dimulut belaka bahwah Bekasi Baru Bekasi Bersih, jangankan impementasi untuk menyujudkan Bekasi Baru, Bekasi Bersih. Sedikit pun tidak mencerminkan hal tersebut.
Maka kami akan terus mengawal dan menjaga Bekasi ini.
Jangan ada tempat untuk orang yang mendapatkan kekuasaan atau jabatan dengan tangan berlumur darah dan bau amis serta bau bangkai korupsi, apa lagi terlibat didalamnya.(red)