PRABUMULIH, (BPK).- Proyek pembangunan Jalan jenderal sudirman Pemkot Prabumulih Sumatera Selatan
Menelan anggaran mencapai puluhan milyaran rupiah. Diduga proyek tersubut manjadi santapan Gerombolan pejabat Garong. Ironisnya sampai detik ini gerombol
am mafia Proyek Belum disentuh hukum .pasalnya pembangunan jalan jendral Sudirman Prabumulih telah menelan anggaran pembangunan trotowal tahun 2014 dengan Nilai anggaran Rp.10.340,847,000.00 Milyaran
lalu pemerintah membangun kembali Trotoar jalan Sudirman tahun 2019 yang saat ini sudah mulai terlihat kerusakanya seperti pada pipa stainless steel, lantai granit, lantai kramik Wafel, dan batu alam. Dana pembangunan Trotoar di jalan jenderal sudirman ini memakan dana tidak sedikit sebesar Rp. 10.667.230.000,- Milyar tahun 2019 yang dimenangkan oleh PT MRA. sebelumnya pada tahun 2014 trotoar telah dibangun dengan dana anggaran sebesar Rp. 10.340,847,000.00 Milyar, Namun bertepatan dengan pembangunan pelebaran Jalan jenderal sudirman sebesar Rp. 25. 259,153,000,00.- Milyar pada tahun 2014 trotoar dilakukan pembangunan.
setelah selesai pembangunan Trotar dan pelebaran jalan sudirman dikota prabumulih ternyata uang puluhan milyar itu tidak bisa mengatasi Bajir trutamah diwilayah kelurahan tugu Kecil kecamatan Prabumulih timur jalan jendral sudirman dan beberapa tempat lainya. Karena pembangunan trotoar tidak di normalisasi terlebih dahulu seperti tercantum didalam petujuk teknis RAB, namun oleh kontraktor tidak dilaksanakkan.
Menurut pantaun media ini pada tahun 2014 Trotoar dibangun dengan menggunkan dana Bantuan Gubernur ( Bangub) itu Sebesar.10.340.847,000.00,-dikerjakan oleh PT. CV KRU juga dana pelebaran Jalan jenderal sudirman Sebesar.25.259.153,000,00 dikerjakan oleh PT. CAP lalu pada tahun 2019 trotoar dibangun kembali setelah pembangunan tahun 2014 dihacurkan rata dengan tanah, dana sebesar 10. 667.230.000,- Milyar dibangunkan pada tahun 2019. sungguh mengiris hati pembangunan dana 10. 340.847, 000,- Milyar tahun 2014 dihancurkan dan tidak membawa asas manfaat alias sia – sia. Kepala dinas PUPR Kota Prabumulih saat didatangi Team Gabungan awak media Rajawali news yg di kawal oleh Ali Sofyan DEVISI DPP Watch Relation of Corruption. menurut keterangan seorang stafnya Dinas PUPR bapak Kepala Dinas PUPR .Sedang tidak ada di tempat ( H. Benni Akbari ST MM ) disaat jam kerja Ali Sopyan Devisi DPP WATCH RELATION OF CORRUPTION Pengawasan aset negara republik Indonesia Dan Penindakan . Dengan suwara Lantang Mendesak pihak Aparat penega hukum agar tidak mandul dalam menyikapi para gerombolan mafia proyek pejabat atau penjahat yg menggorok dana angaran proyek dibuat Bancakan dan patut di curigai pihak jajaran BPK Sumsel yang mengaudit ke Uwangan Pemkot Prabumulih terkait adanya kejanggalan dalam pelaksanan proyek tersebut pasalnya sebut saja proyek gagal. Kejaksan Tinggi sumsel dan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) segera bertindak . Karena menurut Ali Sofyan uang pembangunan Trotoar itu adalah uang negara bersumber dari Rakyat /Uang Negara Bukan milik Individu tegas Ali Sofyan yg pernah menduduki bangku sekola SD Sukarajabaru Oi Sumatera Selatan lanjut Ali Sofyan Dalam pelaksaana pembangunan proyek harus transfaran apalagi pelebaran Jalan Jenderal sudirman yg berkaitan dengan uang negara menurutnya kami dari team WRC wajib mengawasi dan menindak jika ada temuan yg janggal dalam pelaksanaan proyek sehingga untuk mendesak KPK mengusut tuntas Dana pembangunan trotoar dan pelebaran jalan jenderal sudirman tahun 2014 -2019 ” yg di sinyalir dibuat Bancakan oleh gerombolan pejbat koruptor di lingkungan Pemkot prabumulih
(Team V Pemburu Fakta Rajawali Lintas Sumatra)