PURWAKARTA, (BPK).- Ketua KMP Zaenal Abidin didampingi anggota Irfan Abdul Hakim sowan ke pimpinan RSUD Bayu Asih dan Dinas Kesehatan.
Kunjungan RSUD Bayu Asih diterima langsung oleh Direktur Utama, dr Agung Darwis, Jumat (3/7/2021).
Dalam pertemuan tersebut, terkuak banyaknya pasien ditolak masuk layanan IGD. Hal tersebut disebabkan kekurangan tenaga kesehatan. Karena sebagian tenaga kesehatan yang jatuh sakit.
“Demikian juga kemampuan rawat inap menjadi tidak optimal, dari kapasitas 220 bed perawatan, saat ini kami hanya mampu menggunakan 160 bed perawatan. Kami kekurangan tenaga kesehatan,” tutur Dr Agung.
Overload kapasitas pasien ini, dijelaskan juga oleh Sekdis Dinas Kesehatan, Rudi Hartono, saat menerima kunjungan KMP.
“Seluruh rumah sakit di Purwakarta Overload,” katanya.
Fenomenal ini menjadi tidak terpenuhi hak dasar masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan. Maka diperlukan kreativitas dan lompatan inovasi atas layanan kesehatan masyarakat.
Ketua KMP, Zaenal Abidin dalam kesempatan tersebut menyampaikan ide solusi untuk penanganan layanan kesehatan. Yaitu mengangkat Volunteer Kesehatan dan Home Care.
“Kita memiliki beberapa Perguruan Tinggi dan sekolah-sekolah setingkat SMK dengan prodi keperawatan, kebidanan, dan farmasi yang dapat kita optimalisasi untuk menjadi Volunteer Kesehatan,” pungkas Zaenal.
Volunteer kesehatan ini disebar di desa-desa dengan lokomotifnya adalah bidan desa dan koordinasi puskesmas maaing-masing.
“Home Care adalah pola layanannya bagi pasien gejala/sakit ringan di masa pandemik ini,” tandas Zaenal.
RSU Bayu Asih harus menyiapkan alokasi budgeting untuk Volunteer Kesehatan sehingga Layanan IGD dan layanan bed perawatan dapat menjadi optimal. Dinas Kesehatan harus segera action untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi dan SMK bidang kesehatan tersebut, dan menggerakkan seluruh bidan desa. PEMKAB segera alokasikan anggaran untuk Volunteer Kesehatan dan layanan Home Care.
Ditempat yang sama, Direktur RVSU Bayu Asih dr.Agung Darwis menyambut baik masukan dari Ketua KMP untuk mengangkat relawan, ini bisa meringankan petugas rumah sakit. “Karena relawan ini punya dasar bidang kesehatan, yang jadi masalah saat ini bisa tidak APBD memfasilitasi itu semua. Mudah-mudahan bisa dan sedikit banyak itu bisa membantu kita,” ungkapnya.
“Alokasi budgeting dana untuk sewa hotel dalam penanganan pandemik, mesti dikaji ulang. Dan sebaiknya dana tersebut dialihkan untuk jaminan hidup warga selama isolasi mandiri dan atau selama Home Care,” kata Zaenal. (Vans)