Palembang, – Media Cakra Buana H. Suparman S.Pd. M.Si Kepala Sekolah SMKN 2 Palembang Hadir Dalam Kegiatan Dialog Publik Di Hotel Excelton Palembang. Selasa (15/10/2024)

Dalam kegiatan Dialog Publik dengan tema “Pemenuhan Tenaga Kerja Vokasi Dan Jaringan Kemitraan Di Sektor Energi Terbarukan”. Sinergi untuk pengembangan energi terbarukan di Sumatera Selatan, yang menghadirkan 3 narasumber yaitu Dr. Aryansyah ST. MT Kabid ESDM Sumsel., Catur Hendro Utomo S. ST dari PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk-Area Lumut Balai., dan Satriawan Kirana S.Kom dari PT. Indo Green Power.

H. Suparman S.Pd. M.Si Kepala Sekolah SMKN 2 Palembang mengatakan, saya diundang oleh Politeknik mengenai pengenalan energi terbarukan, dimana beliau berbicara selama inikan kita hanya menggunakan energinya melalui batubara, kemudian fosil atau minyak. Bagaimana sekarang Indonesia khususnya Sumatera Selatan kalau bisa ada energi yang terbarukan, karena banyak di sini energi yang terbarukan seperti dari udara itu ada kincir angin, kemudian air itu mungkin untuk turbin air, kemudian dari sampah bisa pengelolaan untuk energi, kemudian yang kita di Sumatera Selatan kan ada yang limbah yang kita ada jadi energi.

Jadi harapan kita kedepan yang jadi permasalahan bagi kami dunia pendidikan inikan kita kan baru, kemudian kalau kita mau buka jurusan itu tentunya kita harus ada SDM yang mumpunin, makanya kami ditawarin itu. Dan nanti anak-anak kita latih dalam arti kata bersifatnya adalah praktisi, jadi bukan ada jurusan baru tetapi praktisi jurusan, misalkan jurusan listrik nanti diajarkan juga masalah alergi terbarukan mesin dari mereka dari industri.

“Kita ada 9 jurusan sebenarnya dari 9 jurusan itu kalau memang kita berani kita buat Prototype misalkan untuk kincir angin, ada yang bisa membuat roda giginya ada yang membuat porosnya, tetapi itu tidak terlepas daripada pembiayaan dan kemudian kan itu mahal kalau sekolah itu kan tidak akan mungkin, makanya sekarang keterlibatan dari pihak pemerintah ataupun pihak industri. SMK sebenarnya bisakan jurusan mesin buat roda gigi misalnya ini ukurannya ini halusnya bisa kita, tetapi kalau kita sendiri yang merancang kita yang membangun agak berat, jadi ibarat kalau kita itu membuat suatu produk itu tidak semua kita yang mempererat tapi kita komponen-komponen kecilnya,” Tutupnya. (Team)

LEAVE A REPLY

Please enter your name here
Please enter your comment!