OGAN ILIR ,(BPK).- Ali Sopyan Wakil ketua Umum Iwo Indonesia mendesak pihak KPK.RI Dapat mengusut adanya dugaan kasus tindak pidana korupsi Pasalnya Ditemukan Hal Tak Wajar, Tiket ASDP, Tiket Pesawat Sampai Bill Hotel Diduga Fiktif . Gerombolan pejabat atau penjahat di lingkaran pemkab ogal Ilir Sumsel Rp 15.227. 830. 633. 00 Digorok buat Bancakan . Haltersebut Sebelumnya, tim pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sumsel mendapati sejumlah modus perjalanan dinas fiktif yang dilakukan ASN maupun Anggota DPRD Ogan Ilir.
Hasil pemeriksaan atas dokumen pertanggungjawaban perjalanan dinas, konfirmasi dan wawancara dengan pelaksana perjalanan dinas menunjukkan terdapat pertanggungjawaban tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Tim BPK Sumsel melakukan penelusuran ke sejumlah pihak seperti ASDP (Penyeberangan), maskapai penerbangan Lion Air, dan hotel. Dari penelusuran itu, terdapat bukti Perjalanan Dinas yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya sebesar Rp15.227.830.633,00.
Hasil konfirmasi dari ASDP menyatakan bahwa nama/kode booking/nomor polisi yang tertera dalam bukti pertanggungjawaban tidak terdapat dalam database ASDP;
Hasil konfirmasi maskapai penerbangan Lion Air diketahui nama dan kode booking penerbangan dengan status not used. Konfirmasi lebih lanjut dengan pihak maskapai menyatakan not used dalam istilah penerbangan adalah tidak terbang; dan
Hasil konfirmasi terhadap 40 hotel tempat pelaksana perjalanan dinas menginap menunjukkan bahwa tidak terdapat pemesanan hotel dengan bill hotel dan itinerary/order ID sesuai dengan nama pemesan/nama hotel yang ada dalam database. Selain itu, pelaksana perjalanan dinas tidak dapat menunjukan bukti pertanggungjawaban yang sebenarnya kepada tim selama masa klarifikasi dari tanggal 6 s.d. 18 April 2023.
Pelaksanaan perjalanan dinas tidak sesuai hari pada surat tugas sebesar Rp771.408.444,00 Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban, foto-foto kegiatan, konfirmasi kepada maskapai penerbangan dan hotel menunjukkan terdapat pelaksanaan hari perjalanan dinas tidak sesuai dengan hari pada surat tugas, sehingga terdapat kelebihan pembayaran atas uang harian, uang representasi, dan uang hotel sebesar Rp771.408.444,00. Berdasarkan hasil konfirmasi kepada 40 hotel tempat pelaksana perjalanan dinas diketahui terdapat kelebihan pembayaran hotel sebesar Rp1.727.236.278,60, karena beberapa alasan.
Pertama, bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas tidak terdapat pemesanan hotel dengan bill hotel dan itinerary/order ID sesuai dengan nama pemesan/nama hotel yang ada dalam database, sehingga pelaksana perjalanan dinas tersebut hanya berhak menerima 30% dari pagu biaya penginapan. Kedua, bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas dibayarkan lebih tinggi dari pembayaran database pada hotel.
Hasil konfirmasi kepada ASDP menunjukkan nama/kode booking/nomor polisi yang tertera dalam bukti pertangungjawaban tidak terdapat dalam database ASDP, sehingga terdapat kelebihan pembayaran tiket ASDP sebesar Rp260.897.090,00.
Pada saat klarifikasi perjalanan dinas, disampaikan beberapa bukti penyeberangan asli, dan diketahui bahwa pelaksana perjalanan dinas berangkat bersama-sama dalam satu kendaraan yang terdiri dari tiga s.d. empat orang.
Bukti tiket penyeberangan yang disampaikan untuk dokumen pertanggungjawaban bukan merupakan bukti asli, melainkan bukti yang di cetak sendiri. Bukti tersebut dicetak untuk masing-masing nama dalam surat tugas.
BPK Sumsel juga menemukan tumpang tindih rapat dengan perjalanan dinas sebesar Rp1.738.657.950,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen risalah rapat, daftar hadir dan dokumentasi rapat paripurna, badan musyawarah dan reses diketahui terdapat tumpang tindih rapat dengan pelaksanaan perjalanan dinas. Pelaksanaan perjalanan dinas dilaksanakan di luar wilayah Ogan Ilir, namun pada saat yang sama menghadiri rapat paripurna atau kegiatan rapat lainnya. Atas kondisi di atas terdapat pertanggungjawaban. (Red)