BEKASI -Berita Pemberantas Korupsi.com
Polemik yang terjadi di National Paralympic Committe Indonesia (NPCI-red) Kabupaten Bekasi semakin ricuh, setelah kemarin merebak tidak adanya keterbukaan informasi publik terkait dana hibah yang digelontorkan Pemkab Bekasi TA 2022, sebesar 17 Milyar dari total 30 Milyar,
Dari investigasi awak media gabungan, informasi yang himpun merebak kabar bahwa pelatih dan atlet NPCI Kabupaten Bekasi honornya belum dibayarkan selama 3 bulan.
Informasi tersebut, didapat informasi Narasumber yang terpercaya dan tidak ingin diketahui identitasnya.
Dalam keterangan nya kepada awak media, narasumber mengatakan,
“iya benar dana hibah untuk NPCI Kabupaten Bekasi telah dicairkan 17 Milyar dari total 30 Milyar per awal April lalu, namun honor pelatih dan atlet yang tergabung di NPCI hanya dibayarkan bulan April ini saja, dari bulan Januari hingga Maret honor kami tidak dibayar,” kata Narasumber.
Cuplikan wawancara dengan Narasumber:
Wartawan:
Mengapa Bulan Januari, Februari dan Maret 2022 Tidak dibayarkan pak ?
Narsum:
Pihak pengurus NPCI berdalih bahwa kontraknya di mulai bulan April, dan kami di bayarkan bulan April saja
Wartawan:
Lalu untuk yang 3 bulannya seperti apa,apakah para pelatih di 3 bulan tersebut tidak bertugas?
Narsum:
Kami beranggapan 3 bulan tersebut kami bertugas, karena Kami di instruksikan untuk pelatihan Mandiri oleh Pengurus NPCI, jadi kami menjalankan sesuai perintah, dan miris kami hanya dibayarkan bukan April saja,
Wartawan:
Berarti ada mis komunikasi antara pihak pengurus NPCI dengan Para pelatih?
Narsum:
Ya begitulah ada negara di dalam negara, dan kami dari para pelatih sedang mengajukan regulasi panggajian, Bonus pelatih, dan lain lain agar jelas, apalagi akan menggelar Peparda tahun 2022, di Kabupaten Bekasi,ucap Narsum
Dengan gamblangnya Narasumber, menjelaskan, ” Besaran gaji Pelatih 2 juta rupiah dan Asisten pelatih 1,5 juta rupiah perbulan nya, dengan dana Hibah yang fantastis, kenapa harus tidak di bayar gaji kami dengan alasan kontrak nya berakhir, tapi pelatih asisten dan Atlit harus tetap berlatih dengan tanpa gaji kan lucu”. Imbuh nya.
“Di NPCI Kabupaten Bekasi pun masih banyak regulasi administrasi kepengurusan yang masih acak kadut/berantakan, 12 cabang olahraga (Cabor-red) yang tergabung di NPCI atlet serta para pelatihnya penuh potensi, maka regulasi administrasinya harus segera dirapihkan jika ingin menggapai hasil maksimal di Peparda nanti,, hilangkan paradigma pemerintahan di atas pemerintah, kita harus berdiri sendiri (independen), tuturnya.
“Diduga ada seorang oknum yang mempolitisir di kepengurusan NPCI kabupaten Bekasi. Sangat disayangkan jika lembaga yang menaungi para atlet disabilitas yang notabene dispesialkan oleh dunia namun di Kabupaten Bekasi para atlet serta pelatihnya jauh dari kata sejahtera,” jelasnya.
Sementara Nurhasan dari team media mengatakan, “Kepengurusan NPCI kabupaten bekasi harus segera di rapikan harus di rubah kepengurusan nya, demi marwah kabupaten Bekasi, jangan sampai organisasi yang bagus tercoreng oleh tangan tangan kotor, tidak boleh lagi ada turut campur tangan dari pihak Legislatif maupun Yudikatif ikut mendompleng di NPCI,” tegas nya.
“Terkait masalah anggaran dana yang sudah di gelontor kan sebesar 17 milyar dari 30 milyar, yang jelas itu memakai anggaran APBD, wajib ada pengawalan ekstra dari seluruh penggiat kontrol sosial rekan LSM, Ormas,Media dan element masyarakat, dan kami akan berkoordinasi dengan BPK Jabar, dan semua pihak dan instansi terkait, kami tidak akan segan menuntut jikalau ada penyelewengan nanti,” pungkas Nurhasan.(SS/tim)
(Bersambung episode berikutnya…..)