Kalimantan Barat Ketapang ‘’Beritapemberantaskorupsi.com‘’
Seputaran proyek Mark-Up dan Korupsi di bidang Bina Marga (BM) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dugaan adanya indikasi laporan manipulasi fakta proyek abal-abal berupa proyek rabat beton di jalan Desa Sukamaju-Desa Tanjung Pasar, Kec. Muara Pawan Kab.Ketapang Kalimantan Barat (Kalbar).
Pejabat dengan pikiran kotor dalam spesialis proyek Mark-up ladang Korupsi pengadaan satuan barang/jasa dan proyek abal-abal dengan memanipulasi laporan sistem dan fisik proyek untuk mengohet uang Negara bentuk proyek.’’ Pasalnya manipulasi data serta laporan untuk menghalalkan yang haram menjadi halal bentuk proyek pembarauan penimbunan dan pengaspalan di rubah dalam pelaksanaannya dan dimanipulasi menjadi proyek rabat beton, kegiatan proyek pencundang pejabat berpikiran sesat dan kotor dalam pelaksanaan proyek maling uang Negara aman dan terkendali bersama proyek sengkarut marut di Desa Sukamaju akses jalan Tanjung Pasar.
Temuan investigasi Berita Pemberantas Korupsi (BPK) di lapangan pada akhir bulan Januari 2022, penghamparan cor semen rabat beton disinyalir kuat dugaan proyek rabat beton di jalan Desa Sukamaju-Tj.Pasar bermutu rendah dan tidak sesuai standar konstruksi, sehingga pembangunan rabat beton akan cepat rusak serta terkesan asal kerja dan fisik proyek yang ada sudah pada retak-retak dan terkesan tak berkualitas.
Proyek yang di kemas serta di obok-obok Bidang BM di DPUTR Kab.Ketapang Kalbar tak jelas pengawasannya dan diduga adanya indikator permainan dari oknum pejabat DPUTR antara (Pengguna Anggaran) PA dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) terkait proyek rabat beton TA.2021 di Desa Sukamaju – Tanjung Pasar.
Disinyalir adanya manipulasi laporan proyek serta terkesan dikerjakan dengan sengkarut marut oleh pelaku pemilik kepentingan antara PA dan PPK serta sang kontraktor (Pelaksana), proyek di buat serta dikerjakan dengan kualitas rendah dan asal jadi. Diduga proyek barau timbun dan pengaspalan di rubah semua item awal dalam perencanaan menjadi proyek rabat beton yang di kelola pejabat nakal di Dinas Pekerjaan Umum Kab.Ketapang, yang mana belum lama dikerjakan sudah retak-retak disebabkan pasir bermunculan di atas permukaan proyek serta penghamparan rabat beton banyak yang Gantung tidak sampai di tanah di sepanjang sayap rabat beton tersebut.
Proyek aliran keuangan APBD Kab.Ketapang Kalbar TA.2021 yang di kelola DPUTR bidang BM, adanya indikasi tak berkualitas dan nampak jelas dari ketebalan rabat beton sangat tak memenuhi syarat terutama di sisi kiri dan kanan proyek rabat beton tidak di gali sebagai pengunci sisi kiri dan kanan proyek dan dikerjakan dengan cara spood-spood. Papan informasi proyek juga tidak ada, diduga ini proyek anggaranya cukup besar hingga milyaran rupiah, sangat disayangkan proyek penunjang akses jalan Desa Tanjung Pasar dikerjakan semata-mata ingin mencari keuntungan sepihak antara PPK dan Kontraktor, tak perduli bermutu atau tak berkualitas yang penting ada fisik proyeknya, permain proyek mark-Up ladang proyek Korupsi dan tidak menutup kemungkinan masih banyak lagi proyek mark-Up yang di kelola DPUTR Bidang BM di Ketapang Kalbar berupa proyek tak berkualitas dan tak bermutu proyek ajang korupsi berjema’ah.
Pelaksana dan PPK pemilik proyek di saat serah terima proyek setengah abal-abal atau proyek Mark-up sarat akan proyek ladang korupsi berjema’ah yang di kelola serta di atur cara-cara Laporan agar tak terlihat siasat dan cara manipulasi laporan maupun pelaksanaan proyek yang di rubah hampir tak terlihat dalam pelaksanaan proyek maling uang Negara yang di kelola PA dan PPK serta rekanan kontraktor yang nakal.
Terpisah disampaikan narasumber inisial ‘JP’ pada BPK Sabtu (05/02/22),” Pembangunan jalan Desa dalam bentuk proyek yang seharusnya dinikmati masyarakat justru menjadi kekecewaan buat masyarakat setempat. Proyek jalan tersebut dikhawatirkan akan rusak parah saat pada masa musim hujan, proyek itu akan mudah hancur disebabkan tak ada pengunci di bahu sayap cor proyek rabat beton yang dikerjakan tak jelas serta asal kerja.
Inikan proyek milik Pemerintah, namun tak ada pengawasan dengan anggaran milyaran, proyek kepentingan rekanan kontraktor yang nakal bersama oknum pejabat DPUTR untuk maling dan begal uang Negara berkedok proyek milik Pemerintah Daerah Ketapang Kalbar yang di kelola DPUTR.
Masyarakat khususnya yang terisolir semakin tahun bukannya menikmati jalan yang bagus, sebaliknya masyarakat selalu merasa terzalimi dengan permainan proyek tak jelas,” ujarnya. Ini proyek korupsi mengatasnamakan masyarakat dan kepentingan khalayak ramai, kami sebagai masyarakat selalu dijadikan alat dan kambing hitam untuk memuluskan kepentingan pejabat yang berkuasa di Ketapang ini. Kami sebagai orang kecil berharap semoga saja proyek yang tak jelas dalam pelaksanaannya ini di periksa serta di Audit secara aturan dan hukum yang berlaku.
Siapa intelektual pemain proyek korupsi jalan Desa Sukamaju-Tj.Pasar yang secara terang-terangan mengohet aliran keuangan APBD bentuk proyek milyaran rupiah dan dikerjakan asal-asalan. Semoga saja proyek ini bisa terungkap kebenarannya,” pungkas JP sebagai tokoh masyarakat Tj.Pasar
Proyek dalam perencanaan Barau-Timbun dan pengaspalan bisa di rubah dalam sekelabat mata menjadi proyek rabat beton yang tak berkualitas sama sekali, proyek jalan Desa Sukamaju-Tj.Pasar yang di rubah dengan kebijakan kotor dan menyimpang, secara aturan dan UU apa yang mengatur proyek pembarauan dan pengaspalan bisa di rubah menjadi proyek rabat beton dengan Data dan Dokumen abal-abal serta berjubal asalan untuk membuat pernyataan serta laporan dan memanipulasi data agar proyek tersebut seolah-olah benar di buat sedemikian rupa oleh PA, PPK dan Kontraktor. Celakanya lagi, di tambah dengan proyek tampal sulam akal-akalan untuk memperdayai mata masyarakat dan warga pengguna jalan yang di kelola oknum pejabat DPUTR dalam bentuk proyek maling bersama kebijakan yang tak jelas.
Di saat BPK konfirmasi bersama SARKAWI dan rekannya pejabat DPUTR dikatakannya,” Yang mana rusak kita perbaiki dan batu ada menumpuk di tepian jalan serta baraunya ada kita pasang juga, sebagiannya memang ada kita tampal sulam, itu akibat kita membawa material sehingga jalan yang ada rusak dan kita tampal sulam,” ujarnya rekannya SARKAWI pejabat Bidang Bina Marga di DPUTR.*##(Yan)