SUMENEP, (BPK).- Tepatnya Pukul 08.00 Wib di hari Minggu pagi tgl. 09 Agustus 2020 sebuah mobil tangki tronton masuk ke Wilayah Pelabuhan Gresik Putih Sebelum masuk di Jalan di stop oleh warga setempat karena Tonase Truck Tronton itu bukan kelas Jalan yg dilalui dan akan merusak jalan yg akan dilaluinya Budi anakn buahnya Masduki Rahmad entah nego apa ke Pak RT setempat yg sampai bisa masuk ke pelabuhan Gersik Putih.
Setelah masuk Tronton msh Parkir di depan POM SPBBN Gersik Putih menjelang Maghrib didatangi Sopir nya Oleh Petugas Pelabuhan utk menanyakan Surat atau Dokumen nya BBM itu Namun tdk bisa menunjukkan katanya suratnya diambil Budi anak buahnya Masduki Rahmad dan Sebagai Petugas Pelabuhan Kalianget Sangat kecewa karena tdk bisa menunjukkan Dokumen BBM itu stelah menjelang malam Tangki itu bergeser ke bibir dermaga milik abd.Gani Gersik Putih utk dilakukan menyundingan ke drum yg jauh-jauh hari drum kosong itu sdh dipersiapkan dipelabuhan menjelang Shubuh Sunding ke drum sdh selesai.
Namun ada sisa minyak yg belum dituang Krn kekurangan drum jadi drum yg sdh terisi Sbyk 129 drum minyak KONDENSAT sampai hari Senin petugas Syahbandar masih blum bisa mendapatkan surat dokomen minyak itu shg sampai Selasa pagi pihak pemilik kebingungan Krn perahu atau kapal tdk bisa diberangkatkan oleh pihak Petugas bagian Pengawasan barang berbahaya kantor KSOP Kalianget dg ditarik nya atau dicabut Surat Persetujuan Berlayar ( SPB ) yg Pertama Karena :
1). tdk jelas Keperuntukan nya
2). Jenis minyak apa yg akan dikirim ke pulau Sapudi itu
Ternyata Agen Pelayaran PT. Surya Nova Maritim Saudara Aditya Nova K menerima surat melalui WA dari Masduki Rahmad Pemilik BBM itu ternyata Surat MEMO dari PT. PUSAKA yg beralamat di Sidoarjo (surat Memo terlampir) yg berbunyi KONDENSAT dan lagi bilang nya Masduki Rahmad alias Dukmang Posisi msh di Surabaya dan sangat mustahil hanya sekejab mata Dukmang itu sdh ada di Pelabuhan Kalianget di Kantor KSOP Kalianget lagi Komplin mengenai perahu yg blum diberangkatkan dg dalil apa yg sampai diterbitkan SPB yg kedua Oleh Oknum Petugas Perwira Jaga Kantor KSOP Kalianget yg sdh jelas-jelas di Surat Memo menyatakan KONDENSAT dan lembaran ke 2 dan 3 dari hasil penelitian Labotorium th.2013 di Jakarta dan KONDENSAT ini Sdh sampai dipulau SAPUDI Sbyk 102 Drum yg skrg KONDENSAT itu dimiliki ibu Atik Pengusaha BBM di pulau sapudi…dan menurut pantauan KONDENSAT itu akan diperjual belikan kpd konsumen di padahal Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Gayam Sapudi
sdh mengetahuinya wkt ada pembongkaran Drum dipelabuhan Gayam Sapudi kenapa Koq diam ada apa dg Kapolsek Gayam Sapudi AKP. Syakrani…koq tdk ada Tindakan…?? Apa pemilik atau yg membeli KONDENSAT itu pernah jadi anak buahnya pada wkt jadi Kapolsek di Kec. Lenteng Sumenep dan perlu diketahui bhw Saeful Bahri seorang Anggota Polri yg kebetulan Istrinya Pengusaha BBM di pulau Sapudi. (Red)