DEPOK, (BPK).- Proyek sanitasi Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Purwakarta diduga dijadikan lahan “bancakan” panitia pelaksana.
Banyak temuan yang diperoleh media. Mulai dari tidak adanya papan proyek, lelang pekerja, dan pekerjaan yang diduga asal-asalan.
Sebab, proyek bantuan pemerintah pusat senilai Rp 1.000.5000.000.- di Desa Depok ini diduga banyak KKN dan korupsinya.
Temuan yang diperoleh beritapemberantaskorupsi.com di lapangan, di antaranya mark up harga closet. Panitia memberikan harga closet sebesar Rp 250 ribu. Saat ditanyakan ke toko material harga satuan closet merek Ina hanya Rp 220 ribu dan harganya bisa turun disesuaikan dengan jumlah pembelian.
Selain itu, penempatan dan pemasangan pipa dan septic tank yang tidak tertata dengan baik. Tampak acak-acakan.
Tertutupnya informasi publik terkait proyek tersebut dipastikan dengan nama KSM yang dibuat “abu-abu”. Disamping jumlah anggaran, gambar perencanaan, dan nama KSM.
Sempai berita ini diturunkan, Ketua SKM Hamid Arif sulit ditemui. Begitu pula Sekdes Desa Depok, Siti Diani sulit dihubungi. Siti yang merupakan suami Hamid Arif enggan membalas pesan WhatsApp yang dikirim wartawan. (Vans)