Bekasi, Berita Pemberantas Korupsi – Sungguh sangat di sesalkan Program Mulia Presiden Joko Widodo dalam membantu Rakyatnya untuk menuntaskan bukti kepemilikan tanah secara nasional, namun sungguh sangat disesalkan Program tersebut sengaja di kotori oleh oknum Sekdes Karang sari Kec Cikarang timur yg kesohor sebagai Oknum Sekdes yg Kaya raya tapi rakus dengan uang kutipan dari rakyatnya.
Oknum Sekdes yg juga diketahui banyak kalangan yg sehari harinya senang memburu asmara dgn banyak wanita muda di kabupaten Karawang, Bak Don Juan yg tak hentinya dari pelukan bnyk Wanita wanita karena dengan dompetnya yg cukup tebal.
Sungguh sangat di sesalkan perilaku oknum Sekdes yg ber rumah mewah serta banyak memiliki mobil cukup mewah itu tak merasa puas dgn harta yang dimilikinya itu, masih saja rakus dgn uang kecil dari masyarakat nya yg kebanyakan dari kalangan ekonomi yg memprihatinkan.
Fakta di lapangan yg berhasil di rangkum Rajawali news di lapangan ditemukan banyak dugaan pungli biaya PTSL yg dilakukan orang orang sang oknum tsb atas petunjuknya tentu jurus licin sang oknum Sekdes tsb memerintahkan tanpa surat tertulis dan sang oknum Sekdes juga dlm menerima uang dari anakbuahnya tanpa bertransaksi dgn tanda tangannya tentunya hal ini menunjukan keahliannya dlm berpungli ria.
Sementara itu Ketua Umum Jabar Corruption Watch (JCW) Abdillah S sos yg dimintai tanggapannya ttg adanya dugaan Pungli dana PTSL di Desa Karang Sari fihaknya akan menurunkan team pencari fakta atas hal tersebut.
Jika mmg betul di temukan adanya dugaan Pungli disana, Abdillah takkan segan segan utk melaporkan dan mendampingi korban utk melaporkan ulah oknum Sekdes tsb ke Timnas Tipikor Polda metro jaya.
Abdillah juga menghimbau masyarakat utk tdk segan segan serta tdk usah merasa takut kepada siapapun karena negara kita adalah negara Hukum, kita sangat percaya aparat penegak hukum kita sudah sangat bagus dan sangat profesional serta tdk akan tebang pilih dalam menangani berbagai permasalahan hukum, terlebih kasus pungli dibalik PTSL yg menjadi program Presiden Joko Widodo. (RED)